Kitayang di momentum Idul Fitri kemarin sempat melaksanakan sholat hari raya di masjid secara berjamaah, pada lebaran Idul Adha 2021 ini belum tentu bisa melakukan hal yang sama. Cerpen Idul Adha Menyentuh Tentang Sandal dan Keset Kaki Masjid; Puisi Idul Adha 1442 H yang Menyentuh Hati; Pantun Semangat dan Lucu Idul Adha; Cerita Tentang Di akhir Ramadhan, santri dan pelajar sudah memasuki masa-masa libur. Bagi para pekerja pun, waktu libur lebaran akan tiba pada pekan ketiga dan keempat bulan Ramadhan. Ada banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif, di antaranya adalah membaca. Selain memperbanyak tadarus, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang tersebut adalah membaca buku, di antaranya kumpulan cerpen. NU Online menghadirkan empat kumpulan cerpen yang dapat mengisi waktu-waktu senggang selama Ramadhan di libur lebaran. Cerpen merupakan akronim dari cerita pendek, sebuah karya sastra dengan bentuk prosa yang bisa dibaca dengan sekali duduk. Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan satu cerita. Di dalam buku kumpulan cerpen, terdapat beberapa cerita yang satu dengan lainnya tidak saling berkesinambungan. Karenanya, pembaca dapat memilih cerita mana yang hendak dibaca lebih dulu. Meskipun ceritanya ringkas, tetapi cerpen dapat menghadirkan berjuta hikmah bagi pembacanya. Ada berbagai pelajaran penting yang bisa dipetik dari kisah yang demikian ringkas. Sebab, bagaimanapun, karya sastra mampu memberikan pengalaman kepada pembaca tanpa harus mengalaminya sendiri. Berikut ada empat kumpulan cerpen yang NU Online rekomendasikan untuk dibaca di penghujung Ramadhan dan lebaran, yaitu 1 Lukisan Kaligrafi, 2 Senyum Karyamin, 3 Robohnya Surau Kami, dan 4 Panggilan Rasul. 1. Lukisan Kaligrafi Buku ini memuat 15 cerpen karya KH Ahmad Mustofa Bisri. Sebagian cerpennya terbit di sejumlah media nasional, sedang sebagian lainnya belum terpublikasikan. Cerpen-cerpen ini banyak berkisah tentang lingkungan pesantren sebagaimana latar belakang penulisnya yang seorang kiai. Ada pula yang bercerita mengenai perjodohan atau perkawinan. Menariknya, cerpen-cerpen karya Gus Mus ini mengandung berbagai macam kejutan yang akan membuat pembaca tidak menduga-duganya. Pun beberapa cerpen memuat kisah-kisah yang tak biasa, di luar nalar manusia biasa, tetapi akrab di telinga masyarakat pesantren. Cerpen-cerpen ini lebih banyak menekankan pada sosok tokohnya. Tak pelak, judulnya pun berupa nama tokohnya, seperti Gus Jakfar, Gus Muslih, Ning Ummi, Kang Amin, Kang Kasanun, Ndara Mat Amit, Mbah Sidiq, dan Mbok Yem. Namun, ada pula yang tidak berjudul nama tokohnya, seperti Amplop-Amplop Abu-Abu, Bidadari Itu Dibawa Jibril, Iseng, Lebaran Tinggal Satu Hari Lagi, Lukisan Kaligrafi, Mubalig Kondang, dan Ngelmu Sigar Raga. 2. Senyum Karyamin Bila buku di atas banyak berkisah tentang pesantren, rekomendasi kedua ini lebih banyak bercerita tentang wong cilik, mulai dari pekerja kasar, buruh, sampai pengemis di bus. Demikianlah kekhasan cerpen-cerpen yang ditulis oleh Ahmad Tohari. Buku ini memuat 13 cerpen karyanya dari tahun 1976 sampai 1986. Berkatain dengan wong cilik, tentu saja yang dikisahkan adalah perihal penderitaannya yang demikian pedih, seperti kelaparan di tengah pekerjaan berat yang harus dituntaskan, keracunan singkong, mayat yang tak terurus, hingga kehamilan seorang perempuan tanpa suami yang membuat heboh kampung. Namun, ada pula cerita yang sedikit di luar nalar seperti beberapa cerpen Gus Mus di atas. Cerpen karya Ahmad Tohari yang demikian itu berjudul Pengemis dan Shalawat Badar. Cerpen ini mengisahkan seorang pengemis yang meminta-minta di bus sembari melantunkan Shalawat Badar. Ia sempat diusir oleh kondektur saat bus telah melaju kencang, sebelum ia keluar sembari tetap dengan melantunkan shalawat yang sama. 3. Robohnya Surau Kami Berbeda dari dua buku di atas, kumpulan cerpen ini mengisahkan cerita tentang orang-orang yang haus pengakuan, baik dari sisi agama maupun sosial. Dari sisi agama, cerita Ajo Sidi dalam Robohnya Surau Kami seolah membutuhkan pengakuan bahwa dirinya menahbiskan diri untuk mengabdi kepada Tuhan dengan aktif beribadah di surau, tetapi di sisi lain, ia sendiri melupakan keluarganya. Menariknya, cerpen tersebut menampilkan dialog imajiner di alam akhirat. Ada pula yang haus pengakuan di ranah sosial seperti yang ditunjukkan dalam cerpen Anak Kebanggaan. Anak yang dibangga-banggakan itu tidak pula mengabarkan berita kelulusannya sebagai dokter. Bahkan surat-surat yang dikirimi ayahnya kembali ke pengirimnya, tak sampai ke putranya itu. Kisah-kisah cerpen tersebut menarik benang merah mengenai perlunya manusia hidup dengan manusia lainnya. Membaca cerpen-cerpen tersebut akan menumbuhkan jiwa dan semangat hidup kita sebagai makhluk sosial yang perlu untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, tidak sibuk hanya memikirkan dunianya sendiri. Buku ini memuat 10 cerpen karya Ali Akbar Navis, seorang sastrawan kenamaan asal Sumatra Barat. Kumpulan cerpennya ini terbit pertama kali pada tahun 1986. 4. Panggilan Rasul Buku ini merupakan karya Hamsad Rangkuti. Berbeda dengan kumpulan cerpen lainnya, buku Hamsad yang ini banyak berkisah mengenai cerita-cerita yang berkaitan dengan peristiwa agama, seperti lebaran, khitan, mengaji, hingga lailatul qadar. Berkaitan dengan lebaran, ada empat cerpen, yaitu Salam Lebaran, Malam Takbir, Hujan dan Gema Takbir, dan Reuni. Tentang malam lailatul qadar, ada dua cerpen, yakni Lailatul Qadar dan Malam Seribu Bulan. Ada juga yang berkisah tentang pengajian, yaitu Ayahku Seorang Guru Mengaji. Sementara yang bercerita tentang khitan adalah Panggilan Rasul. Cerpen-cerpen tersebut mengisahkan berbagai ironi yang muncul di tengah masyarakat di waktu-waktu yang harusnya penuh sambutan gegap gempita. Hal demikian memberikan pembelajaran yang berarti bagi pembaca, khususnya dalam bersyukur dan bersabar. Buku-buku kumpulan cerpen itu, kecuali Robohnya Surau Kami, bisa dibaca melalui aplikasi iPusnas, yaitu aplikasi digital milik Perpustakaan Nasional. Melalui aplikasi itu, kita bisa membaca berbagai macam buku yang tersedia secara digital dan gratis akses. Penulis Syakir NF Editor Fathoni Ahmad IdulFitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada - yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata - Cerpen Idul Fitri adalah cerita pendek yang berisi tentang peristiwa, pengalaman, atau kisah yang terjadi selama Hari Raya Idul Fitri 2023. Cerpen ini dapat berisi berbagai hal, seperti kisah tentang kebersamaan keluarga saat berkumpul di rumah, kegembiraan dalam menikmati hidangan khas Idul Fitri, perjalanan pulang kampung, atau pengalaman lainnya yang terkait dengan perayaan Idul Fitri. Cerpen Idul Fitri biasanya mengandung pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan oleh penulisnya, seperti pentingnya saling maaf-memaafkan, kebersamaan, rasa syukur, dan nilai-nilai keagamaan lainnya. Baca Juga Cerpen Ramadhan 2023, Sebulan Penuh Berkah Cerpen ini dapat menjadi sarana untuk menyemangati pembaca dan mengingatkan mereka tentang makna sebenarnya dari Hari Raya Idul Fitri. Cerpen Idul Fitri sering diterbitkan di media massa, seperti surat kabar, majalah, atau antologi cerpen. Selain itu, cerpen ini juga dapat dibaca secara online di situs web atau aplikasi cerita pendek. Berikut ini adalah contoh cerpen tentang Hari Raya Idul Fitri 2023 Judul Kembali Bersama Keluarga Tercinta Santa telah menantikan hari yang paling dinantikan sepanjang tahun, yaitu Hari Raya Idul Fitri 2023. Ia telah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, mulai dari persiapan pakaian baru hingga makanan lezat untuk disajikan kepada para tamu yang akan berkunjung ke rumahnya. Baca Juga Cerpen Ramadhan 2023 Malam Pertama di Bulan Puasa Namun, ada satu hal yang membuat Santa sedih, yaitu karena ia tidak bisa berkumpul bersama keluarganya yang tinggal jauh di kampung. Ia merindukan suasana lebaran yang selalu meriah dan penuh kebahagiaan bersama keluarga. Namun, Santa tetap berusaha untuk menikmati hari raya Idul Fitri di kota tempat ia tinggal. Ia memutuskan untuk mengunjungi rumah teman-temannya yang juga merayakan Idul Fitri di kota tersebut. Santa merasa bahagia bisa bertemu dan berbincang-bincang dengan teman-temannya yang juga merindukan keluarga mereka di kampung halaman. Namun, di tengah keramaian dan kegembiraan bersama teman-temannya, Santa merasa kesepian dan merindukan keluarganya semakin kuat. Ia merasa bahwa tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan dan kebersamaan dengan keluarga di hari raya Idul Fitri. Sepertidi banyak negara, Idul Fitri menjadi momentum menyenangkan bagi tiga juta umat Muslim di Inggris, di mana mereka dapat menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang terkasih. Selama Ramadhan, Perdana Menteri Inggris Theresa May melihat nilai-nilai terbaik yang menyatukan bangsanya yaitu toleransi, rasa hormat, dan ketidakegoisan. Idulfitri untuk Ibu Cerpen Siswati Pukul 10 malam. Gerimis masih membasahi setiap jengkal tanah yang kupijak. Sementara, angin berhembus kian kencang menusuk hingga ke persendian tulangku. Kurapatkan mantel yang tengah kupakai. Perlahan aku mulai melakukan tugasku, mengunci pintu pagar. Tugas ini hanya kulakukan ketika aku pulang kampung, ketika jadwal sekolah libur. Malam ini, aku mengunci pintu pagar lebih cepat dari biasanya. “Ibu tidak akan tahu,” pikirku. Cepat-cepat kuselesaikan pekerjaanku. Aku harus segera masuk sebelum ibu curiga dan “Yah, selesai,” ucapku lega. Dengan tergesa, aku kembali ke rumah, tapi sesampai di pintu aku tertegun akan kehadiran sesosok tubuh yang sudah sangat kukenal. “Bu, kenapa keluar? Nanti Ibu masuk angin!” ucapku cemas. Ibu cuma memandangku tajam dan perlahan beliau mengalihkan pandangan ke arah kunci pagar yang kupegang. Aku tersedak, segera aku sadar bahwa ibu telah memorgoki aksiku barusan. “Mereka tidak akan pulang malam ini, Bu,” ucapku bergetar. Aku tahu, ibu tidak akan suka mendengar perkataanku barusan, tapi aku sudah tidak punya kata-kata lain. Bahkan, aku memang tidak pernah punya jawaban atas pandangan ibu barusan. Aku cuma diam, lalu berbalik masuk ke rumah. Kalau sudah begini, ibu pasti akan menangis, meratapi nasibnya yang telah dilupakan anak-anaknya. Aku sadar bahwa perbuatan itu pelan-pelan telah membunuh harapan ibu, harapan untuk berkumpul dengan anak-anaknya lagi. *** Pagi itu, aku bangun lebih awal dari biasanya. Ibu masih tertidur di ranjang. Azan subuh belum bergema, segera kuraih benda pipih persegi di sisi ranjangku. Kuputuskan untuk mencoba menulis pesan lewat chatt kepada keempat kakakku nun jauh di sana. Suatu hal yang telah lama tidak kulakukan. Pelan jemariku mulai mengetik kata demi kata, namun setiap aksara yang kutuliskan seakan hampa, tiada arti dan akhirnya aku menghapusnya. Aku tidak ingin seperti kakak-kakakku, melupakan ibu yang telah menuntun dan membimbing anak-anaknya untuk menjalani kehidupan ini, baik susah maupun senang. Pandanganku mengabur, mataku mulai basah, dadaku kian terasa sesak, seolah ada beban berton-ton yang menghimpit tubuhku. Ibu, maafkan aku, aku tak sanggup membawa kakak-kakakku untuk kembali ke rumah ini. Bahkan, ketika ayah menghembuskan napas terakhirnya, suara parau yang kita perdengarkan pada mereka hanya mampu menahan mereka tiga malam di rumah ini, tidak lebih dari itu. Aku hanya pasrah menerima kenyataan tanpa mampu berbuat apa-apa untuk menahan kepergian mereka. Tak sanggup rasanya aku membayangkan luka batinmu saat itu. Baru saja kehilangan seseorang yang amat kau cintai dan engkau harus melepas kepergian anak-anakmu yang entah kapan akan kembali pulang. Ibu… ah, tiga lebaran telah berlalu tanpa arti. Hanya kita yang merayakannya dengan beberapa aksara pada chat di WA grup keluarga yang mengabarkan bahwa kakak-kakakku tak bisa pulang. “Allahu Akbaar…! Allahu Akbaaar…!” Suara azan subuh menyadarkanku dari dari lamunan panjangku. Segera kuhapus sisa air mata dan merapikan wajahku sekenanya. Kudekati ranjang, membangunkan ibu yang kebetulan ketika aku di rumah tidur bersama di ranjangku. “Eh, kamu sudah bangun, Ra?”sapa beliau. Kuraih tangannya. Bersama, kami ke belakang untuk berwudhu, lalu shalat berjamaah. Selesai salat, biasanya, ibu akan tenggelam dalam tilawah panjangnya, sementara aku mulai sibuk berbenah di dapur menyiapkan sarapan pagi. *** Benda pipih persegi itu segera kucabut dari charger. Aku akan menghubungi saudara laki-lakiku, Bang Rizal. Entah kenapa hatiku masih ragu, bayang-bayang pertengkaran kecil kami semalam terlintas lagi. “Ibu tak mau tahu, pokoknya kamu harus telepon Rizal. Besok ulang tahunnya!” ujar ibu setengah berteriak kepadaku. “Tapi Bu…! Buat apa? Paling Bang Rizal cuma bilang terima kasih, seperti tahun-tahun yang lalu. Rara capek Bu,” jawabku tak kalah sengit. “Jangan kurang ajar, Ra! Biar bagaimana pun dia kakakmu, dia juga yang menyekolahkanmu hingga sekarang. Apa salahnya kita mengucapkan selamat ulang tahun padanya,” jawab ibu lagi, lebih melunak. “Ya, Bang Rizal memang tak pernah lupa mengirimkan uang, tapi ia selalu lupa mengirimkan kasih sayang ke rumah ini!” Aku mulai terisak. “Bang Rizal, Bang Ikhsan, Celok Mela, dan Uni Neti, mereka nggak lupa kasih uang, tapi mungkin lupa letak rumah ini,” lanjutku lebih keras lagi. Untuk beberapa saat, tercipta keheningan di antara kami. Ragu aku memandang wajah ibu. Beliau cuma diam, tapi lukisan wajahnya menyiratkan kepedihan yang amat dalam. Diam-diam aku mulai dihinggapi perasaan bersalah. Dengan serta merta, kuraih tangan ibu dan menciumnya sambil berkali-kali minta maaf. Ibu menangis. Beliau balas menciumku tanpa henti. “Sudahlah Ra, tak usah minta maaf. Kamu tak salah apa-apa. Sudah nasib ibu begini, dilupakan anak-anaknya,” ujar dengan suara parau. Tangisku kian menderas, kata-kata ibu barusan benar-benar menusuk perasaanku. Aku sadar, luka hati ibu sudah terlalu dalam, tapi mengapa kasih sayangnya seolah tak pernah berhenti mengalir buat anak-anaknya. “Rara nggak akan seperti itu, Bu… Rara sayang Ibu,” jawabku sungguh-sungguh. Ibu memandangku dan mulai menyeka air mataku. Beliau tersenyum. Sungguh sebuah senyuman yang amat mendamaikan hati. Ah, kakak-kakakku, kenapa kalian begitu bodoh hingga melupakan kedamaian ini. Akhirnya, setelah kutunaikan shalat Subuh, kuraih Oppo-ku. Hatiku berdegup kencang dan nyaris menghancurkan konsentrasiku. Dengan cepat, aku menekan 12 nomor yang sudah hafal diluar kepalaku. Nomor HP Bang Rizal. Aku harus menunggu cukup lama sebelum panggilanku dijawab. “Assalamualaikum, Bang,” sapaku. “Waalaikummussalam! Ini siapa ya?” balas Bang Rizal. “Ini Rara Bang, dari kampung,” jawabku. “Oaalah Rara. Abang kira siapa. Ada apa Ra?” tanyanya. “Nggak ada apa-apa, Cuma mau bilang selamat ulang tahun buat Abang,” jawabku ringan. “Oh,… makasih Ra, ndak disangka kamu selalu ingat ultah Abang, makasih ya!” balasnya lagi. “Ibu yang selalu ingat, Bang. Beliau tidak pernah lupa ultah kita,” jawabku sambil menahan perih di hati. “Bang, ngg… anu!” tanyaku ragu. “Ada apa Ra? Apa Ibu butuh uang? Belum bisa sekarang Ra! Abang juga lagi susah. Kamu minta sama Bang Ikhsan saja ya, usahanya lagi bagus!” serobot Bang Rizal. “Bukan itu!” seruku menahan sesak. “Ibu tak butuh uang! Aku cuma mau tanya, apa Abang bisa pulang kampung?” sunggutku kesal. “Pulang kampung? Ibu sakit ya?” “J…Jaa.. jadi Abang baru mau pulang kalau Ibu sudah sakit? Iya Bang, Ibu sedang sakit!” ujarku setengah berteriak. Aku harus menumpahkan semua beban hatiku. Aku tak sanggup lagi melihat penderitaan ibu. “Ibu tak apa-apa kan? Abang sedang sibuk Ra, mungkin setelah lebaran Abang bisa pulang,” jawabnya pelan. “Tapi Abang sendiri yang menjanjikan pada Ibu ketika Ibu meminta Abang untuk pulang Idulfitri kemarin kalau Abang bisa pulang lebaran sekarang,” tuntutku. ”Habis gimana lagi!” jawabnya enteng. Detik itu juga kepalaku rasanya mau pecah. Sia-sia sudah perjuanganku. Tubuhku terasa lemas tak berdaya, namun tiba-tiba satu perkataan lagi meluncur di seberang sana, yang semakin menghancurkan harapanku. “Mungkin Bang Ikhsan dan Celok Mela juga belum bisa pulang, dan bla…bla…” Ya Allah! Sekarang musnah sudah harapanku, bathinku. Dalam diam, kututup kembali telepon itu. Pertahananku runtuh. Aku menangis sejadi-jadinya. Apa yang harus kukatakan pada Ibu sekarang? *** Waktu terus berjalan begitu cepat, tapi ibu tak pernah berhenti berharap. Dan aku, aku sendiri tenggelam dalam perasaan bersalahku. Kerut-kerut di wajah ibu seolah menghakimi aku dan membuatku semakin tersiksa dalam ketidakberdayaan. Beberapa kali kucoba menulis surat atau menelepon mereka, tapi semua itu tak lebih berharga dari segudang kesibukan mereka. Seribu satu alasan telah kulontarkan pada mereka. Namun, sepuluh ribu alasan lagi yang mereka kembalikan padaku untuk menolak ajakanku untuk pulang. Sampai akhirnya, aku bosan untuk terus berharap dan memilih untuk diam. Tapi Ibu, oh… beliau tak pernah berhenti berharap, seolah ada sungai yang mengalir yang tak putus-putus di hatinya, yang terus mengaliri harapan-harapannya. “Maafkan aku Ibu,”bathinku. *** Hari ini, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, aku berkumpul lagi bersama keempat kakakku tanpa kurang seorang pun. Cuma bedanya, kami tidak berkumpul di rumah yang penuh harapan ibu, tapi kami tengah mengelilingi dua pusara yang saling berdampingan. “Ibu, akhirnya harapan ibu terkabul. Hari ini kita bisa berkumpul bersama lagi, tepat di hari raya Idulfitri ini, Bu.” * Biodata Penulis Siswati kelahiran Nanggalo, 14 April 1981. Ia merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Ia salah satu peserta Sekolah Menulis FLP Sumbar 2020 dan alumni Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Sekarang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Sejak tahun 2008 hingga sekarang, ia menjadi guru di Perguruan Islam Ar Risalah, Padang. Siswati telah menerbitkan tulisannya dalam buku berjudul Perjalanan Berkah Menuju Ka’bah Sebuah Memoar. Tema Universal dalam Karya Sastra dan Tantangan Menulis Cerita yang Tak Biasa Oleh Azwar Sutan Malaka Pembina FLP Sumatera Barat dan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta Ragdi F Daye, dalam kata pengantar buku Kumpulan Cerpen Idul Fitri untuk Ibu 2020 menuliskan bahwa dalam cerpen-cerpen karya Forum Lingkar Pena FLP Sumatera Barat banyak menempatkan sosok ibu, baik secara harfiah maupun metaforis—keluarga, tradisi, masa lalu—menjadi titik sentral kehidupan para tokoh anak. Shabrina Maulida 2019 dalam skripsinya berjudul “Citra Ibu dalam Puisi Indonesia Modern Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Indonesia di Sekolah” menyampaikan bahwa citra ibu dalam sebuah puisi karya sastra merupakan bayangan visual mengenai pribadi atau kesan mental seorang ibu yang diperoleh dari kata, frasa, atau kalimat yang ditulis dalam karya sastra tersebut. Lebih jauh Maulida 2019 menjelaskan bahwa munculnya citra ibu dalam imajinasi pembaca merupakan hasil dari usaha penulis dalam menyampaikan pandangannya. Pembaca dalam hal ini seakan dihadapkan langsung dengan sesuatu yang konkret mengenai ibu. Dengan demikian, penyajian citra dalam sebuah karya sastra tidak hanya untuk memberi gambaran yang jelas, tetapi juga dapat menarik perhatian, membangun suasana tertentu, hingga membantu dalam proses penafsiran dan penghayatan puisi. Dalam banyak karya kreatif pun, kisah tentang “Ibu” memang tak habis-habisnya dieksplorasi oleh insan kreatif. Baik di Sumatera Barat sendiri, Indonesia, bahkan karya-karya kreatif dunia. Di Indonesia beberapa karya sastra bertema Ibu diantaranya adalah Novel Dua Ibu karya Arswendo Atmowiloto yang diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta pada tahun 1981 dengan tebal 231 halaman. Motingo Busye menulis novel berjudul Rindu Ibu adalah Rinduku. Motinggo Busye merupakan sastrawan penting yang banyak menelurkan karya pada tahun 60-an. Rindu Ibu adalah Rinduku berkisah tentang seorang perempuan bernama Lisdayani, seorang istri dan ibu dari enam orang anak. Cerpen yang terbit di Kreatika minggu ini berjudul “Idul Fitri untuk Ibu” karya Siswati. Cerpen ini bercerita tentang rindu seorang ibu terhadap anak-anaknya. Cerpen ini dibuka oleh penulisnya dengan dramatis di mana di tengah malam beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, seorang ibu keluar dari rumah untuk menunggu kehadiran anak-anaknya yang merantau. Cerita yang dramatis itu terlihat dari paragraf berikut ini “Mereka tidak akan pulang malam ini, Bu,” ucapku bergetar. Aku tahu, ibu tidak akan suka mendengar perkataanku barusan, tapi aku sudah tidak punya kata-kata lain. Bahkan, aku memang tidak pernah punya jawaban atas pandangan ibu barusan. Aku cuma diam, lalu berbalik masuk ke rumah. Kalau sudah begini, ibu pasti akan menangis, meratapi nasibnya yang telah dilupakan anak-anaknya. Aku sadar bahwa perbuatan itu pelan-pelan telah membunuh harapan ibu, harapan untuk berkumpul dengan anak-anaknya lagi. Siswati, 2020. Penekanan penulis terlihat pada kalimat “Kalau sudah begini, ibu pasti akan menangis, meratapi nasibnya yang telah dilupakan anak-anaknya.” Kisah ini menjadi bagian yang sering dieksplorasi penulis, kisah kerinduan seorang ibu pada anak-anaknya yang sudah hidup dengan kehidupan mereka masing-masing. Kisah rindu seorang ibu menjadi pilihan penulis untuk diceritakan baik dalam cerita pendek ataupun cerita-cerita yang panjang, adalah pilihan sadar bahwa tema tentang “Ibu” memang tema yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Dia tema abadi sepanjang masa, sama abadinya dengan kisah-kisah cinta orang tua pada anaknya. Ragdi F Daye 2020 melanjutkan bahwa kemelut relasi dan interaksi dengan keluarga mucul dalam “Idul Fitri untuk Ibu.” Berawal dari sejumlah perdebatan tentang anak-anak yang berkali-kali gagal—atau sengaja menolak?—mudik, hingga berujung pada “Hari ini, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun aku berkumpul lagi bersama keempat kakakku, tanpa kurang seorang pun. Cuma bedanya, kami tidak berkumpul di rumah yang penuh harapan ibu, tapi kami tengah mengelilingi dua pusara yang saling berdampingan.” Kisah cerita yang tragis yang ditulis oleh Siswati 2020 dimana anak-anak hanya bisa berkumpul ketika ibunya sudah tiada menjadi pesan moral yang dibebankan pada cerita. Penulis ingin menyampaikan pada pembaca, selama masih memiliki orang tua, sesibuk apapun urusan dunia yang sedang dihadapi sempatkanlah untuk menyilau orang yang sangat berjasa dalam hidup setiap manusia itu. Walaupun ada cerita-cerita tentang kejamnya “Ibu” dalam beberapa karya sastra, namun tema tentang jasa para “Ibu” selalu mendominasi tema-tema cerita tentang ibu. Hal ini menunjukkan bahwa pilihan tema yang universal ini selalu menarik untuk diceritakan saat ini dan untuk masa depan. Tantangan dari mengangkat tema yang universal ini adalah sulitnya mengeksplorasi cerita tentang “Ibu” ini. Ini tentu karena sudah banyaknya cerita-cerita tentang ibu yang rindu pada anak-anaknya. Hal ini jugalah yang menjadi kelemahan dalam cerita pendek berjudul “Idul Fitri untuk Ibu” karya Siswati ini. Tema yang universal dan sudah sering berulang dalam beberapa karya sastra ini membuat cerpen ini sangat mudah untuk dibaca alur cerita dan endingnya. Satu paragraf membaca cerpen ini seolah sudah memberi gambaran pada pembaca bagaimana akhir cerpennya. Setelah membaca beberapa paragraf awal, pembaca bisa menebak akhir cerpen ini. Apakah akan mengarahkan pada cerita dengan happy ending akhir cerita bahagia atau cerita dengan sad ending akhir cerita sedih. Jika cerita akan berakhir bahagia, tentu sebelum lebaran datang, anak-anak yang dirindukan oleh tokoh ibu ini akan bisa pulang melihat sang ibu walaupun dengan berbagai tantangan yang dhadapi anak-anaknya. Sementara itu jika cerita ini akan berakhir sedih, ya…sudah dapat ditebak juga bahwa sang ibu akan merana menunggu anaknya yang tak datang-datang sampai hari lebaran tiba. Nah, Siswati teryata memilih cerpen “Idul Fitri untuk Ibu” berakhir dengan sedih sad ending dimana ia “membunuh” tokoh Ibu dalam cerpennya sebelum anak-anaknya berkumpul melihatnya. Pilihan tema sedih ini tentu dapat dimaklumi karena pengarang ingin menekankan pesan moral bahwa jangan sampai terlambat menjumpai sosok ibu, apalagi terlambat berbakti pada ibu walau hanya dengan memenuhi keinginannya untuk berkumpul pada hari raya. Sebagai lulusan Sastra Indonesia, Siswati perlu ditantang untuk menulis cerita yang lebih menarik dengan mengangkat tema-tema yang tidak universal. Ada pilihan tema yang mungkin jarang dieksplorasi dalam karya-karya fiksi tentang banyak hal, seperti perjuangan guru yang berkebutuhan khusus, tentang cinta yang tak biasa antara anak manusia, tentang hubungan manusia dengan alam atau lingkungannya dan tentang banyak hal yang spesifik yang jarang dieksplorasi dalam cerita. Memang butuh keberanian untuk menghadirkan karya sastra yang bertema tidak biasa, akan tetapi untuk memperkaya khasanah sastra Indonesia, kita membutuhkan karya-karya yang tidak biasa itu. Semoga saja Siswati dan juga pengarang-pengarang lainnya di Forum Lingkar Pena FLP khususnya dan di Indonesia pada umumnya mampu menjawab tantangan ini –Menulis karya sastra dengan tema yang tak biasa–. * Catatan Kolom ini diasuh oleh FLP Sumatera Barat bekerja sama dengan Kolom ini diperuntukkan untuk pemula agar semakin mencintai dunia sastra cerpen dan puisi. Adapun kritik dalam kolom ini tidak mutlak merepresentasikan semua pembaca. Kirimkan cerpen atau puisimu ke karyaflpsumbar IdulFitri sebagai Anugerah Umat Islam "Perenungan Menjadi Manusia". Hari Raya Idul fitri adalah salah satu hari besar bagi umat Islam sebagai perayaan kemenangan setelah selama satu bulan berpuasa. Puasa bukan ha. Cerpen Ahmad Zaini Ramadhan telah berada di ujung bulan. Sinar matahari di bulan suci tinggal sejengkal lenyap di rerimbunan perdu. Rohana dibantu ketiga anaknya menata berbagai menu berbuka di ruang makan. Mereka menanti detik-detik terakhir berbuka puasa. Ketika beduk magrib bertalu-talu dari masjid, Rohana memimpin anak-anaknya berdoa lalu mengawali buka puasanya dengan makanan yang manis. Azan berkumandang di sela kegiatan berbuka. Mereka menjawabi setiap lafal azan dengan pelafalan yang tak sempurna. Rohana dan anak-anaknya tak ada niat mengacaukan atau mempermainkan ucapan tiap huruf dalam lafal azan. Akan tetapi, menu buka puasa yang memenuhi mulut merekalah yang memaksanya demikian itu. "Cukup anak-anak kita memakan takjil. Waktu maghrib sangat pendek. Mari kita shalat berjamaah dulu!" Rohana mengajak anak-anaknya. Ketiga anaknya tak ada yang menawar waktu. Mereka bergegas mengambil air wudlu lalu menunggu ibu terkasihnya di ruang shalat. Usai shalat mereka duduk berzikir melantunkan bacaan istighfar, tasbih, tahmid, dan takbir. Mereka melantunkannya secara bersamaan hingga gema suara memenuhi seluruh ruang rumah. Sungguh lafal-lafal itu mampu melunakkan kerasnya hati karena nafsu dan keangkaramurkaan. Rohana masih duduk khusuk dengan balutan mukena. Dia merogoh sukmanya sambil mengurai segala khilaf dan dosa yang pernah dia lakukan selama ini. Untaian istighfar yang terucap dari bibirnya membuka lembaran kelam hidupnya. Catatan dosa dalam memori tergambarkan secara sirri dalam benaknya. Rohana menegaskan diri bertobat kepada Allah atas dosa-dosanya. Dia memohon kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa yang meluber bersama air mata pertobatannya. Ada yang tak sempurna pada malam lebaran kali ini. Rohana tidak lagi bersama suaminya dalam menyelami malam lebaran tahun ini. Dia mengusir Abdul Aziz, suaminya, dari rumah yang telah dibangun dengan susah payah lantaran fitnah tetangga pada pertengahan puasa. Aziz menjadi korban fitnah perselingkuhan dengan seorang janda sehingga Rohana mengusirnya meskipun tanpa bukti. Rohana cemburu buta. Dia ceroboh dengan memercayai laporan tetangganya begitu saja. Ribuan kata fitnah meluncur dari mulut tetangganya. Kata-kata itu membentuk pedang kebencian yang dihunus Rohana untuk menyerang Abdul Aziz. "Apa maksud semua ini?" tanya Abdul Aziz setelah melihat sikap Rohana. Rohana membuang sepiring nasi di depan Abdul Aziz. Piring tersebut hampir saja mengenai kepala anak keduanya. Untung Ratih sangat sigap menghindari piring terbang itu. Serpihan piring berserak mengurai mahligai rumah tangga yang telah mereka bina selama ini. Nasi dan lauknya berceceran memenuhi lantai putih seputih cinta Abdul Aziz kepada Rohana. Namun, putihnya cintanya telah tertutup oleh noda-noda fitnah yang telah menggelapkan mata hati Rohana. "Aku tak menyangka kau tega menikam saya dari belakang. Di depanku kau tampak seperti suami yang jujur dan sok romantis. Akan tetapi, di belakang kau bermain cinta dengan Maryamah. Sekarang kau pilih. Aku dan anak-anak yang keluar dari rumah ini atau kamu yang minggat ke rumah orang tuamu?" Kata Rohana dengan wajah angkara murka. "Dik Rohana, aku tidak paham dengan semua tuduhanmu. Bermain cinta dengan Maryamah siapa?" "Berlagak bodoh, ya? Maryamah, wanita TKW yang baru datang dari Timur Tengah, anak Pak Subhan temanmu pengurus masjid. Wanita janda, bahenol yang telah menggelapkan matamu sehingga kau tega melupakanku dan anak-anak." "Astaghfirullahalazim. Atas dasar apa kau menuduhku seperti itu? Aku tak pernah melakukan perbuatan seperti yang kau tuduhkan kepadaku. Bahkan, aku baru kenal Maryamah setelah Pak Subhan menceritakan anaknya itu yang baru pulang dari Suriah. Anaknya bisa pulang dengan selamat dari negara yang bergejolak tersebut." "Atas dasar itu kan kamu pura-pura bersimpati dan sering mengunjungi Maryamah di rumahnya?" "Rohana! Kau sudah termakan fitnah!" bentak Abdul Aziz. "Fitnah!? Ini bukan fitnah. Ini fakta. Semua tetangga tahu bahwa kamu semenjak Maryamah di rumah, kau sering ke situ." "Rupanya kau lebih percaya pada omongan tetangga daripada mendengar penjelasanku. Aku ke rumah itu karena aku menemui Pak Subhan. Kami membicarakan persiapan pelaksanaan takbir keliling dan salat Id di masjid. Kami berunding tentang khotib salat Id. Bukan bicara tentang Maryamah." "Aku tidak percaya dengan semua alasanmu. Sekarang juga kamu pergi dari rumah ini atau kami yang akan pergi? Sekarang juga," desak Rohana. Abdul Aziz dengan muka sedih karena tuduhan palsu istrinya bangkit dari balik meja makan. Dia masuk ke kamar untuk mengemasi pakaian lalu meninggalkan istri dan ketiga anaknya yang berderai air mata sembari memainkan menu berbuka puasa. Ketiga anaknya berdiri lalu berhamburan menuju kamar masing-masing. Selang tiga hari Pak Subhan datang ke rumah Rohana. Dia mengantarkan konsep acara takbir keliling serta rencana shalat Id yang telah dirembugkan bersama Abdul Aziz di rumahnya. Rohana sendiri yang menerima konsep dua acara yang terjilid rapi dari Pak Subhan. "Memang Pak Abdul Aziz di mana, Bu Rohana? Tiga hari ini saya tidak melihatnya sama sekali. Padahal, ada beberapa hal yang sangat penting untuk dibahas bersama panitia yang lain?" "Memangnya suami saya menjabat apa dalam acara ini?" tanya Rohana penasaran. "Pak Abdul Aziz sebagai ketua dan saya sebagai sekretarisnya. Kami berdua hari-hari ini sering mendiskusikan kedua acara tersebut di rumahku agar acara bisa berjalan dengan baik dan lancar." Pak Subhan menjelaskannya kepada Rohana. "O, begitu! Maaf, tiga hari ini Pak Subhan ada kepentingan di rumahnya Banyuwangi. Mungkin besok sudah pulang," kata Rohana. Pak Subhan manggut-manggut. Dia pun pamit meninggalkan istri Abdul Aziz. Rasa sesal mulai tumbuh dalam diri Rohana. Dia menyesali tindakannya yang telah menuduh suaminya bermain api dengan Maryamah. Dia termakan fitnah tetangganya yang iri hati pada keharmonisan rumah tangganya. Hati Rohana yang paling dalam sebenarnya tak percaya dengan fitnah itu, namun karena cintanya selama ini pada Abdul Aziz sehingga dengan mudah dia mudah terbakar gosip miring sampai-sampai cemburu buta. "Bu, kenapa menangis?" tanya Laili, si anak bungsu. "Ah, tidak. Ibu tidak menangis," jawabnya sambil mengusap air matanya. "Malam lebaran ini terasa tidak sempurna tanpa kehadiran ayah," sambung Laili. "Benar," kata singkat Rohana sambil mendekap Laili. "Besok pagi ayah harus berkumpul lagi dengan kita." Rohana terhenyak mendengar ucapan Laili. Dia menatap wajah anaknya yang masih duduk di bangku SMP ini dalam-dalam. Hati Rohana menangis karena terharu atas kerinduan anaknya pada sosok ayahnya. Rohana tertunduk di hadapan anaknya. Dia merasa malu karena telah mengusir suaminya tanpa alasan yang jelas. Dia ingin memutar waktu sehingga dia mencabut kata-katanya yang terakhir pada suaminya. Laili menemui Ratih dan kakak tertuanya Fatimah. Laili menyampaikan niatnya kepada kedua saudaranya. Dia bercerita tentang ibunya yang selalu menangis dan berlinang air mata penyesalan. "Benarkah itu? Kalau begitu saat ini pula kita telepon ayah agar besok pagi-pagi keluarga kita menjadi lengkap lagi," kata Amran. Fatimah segera mengambil handphone. Dia menghubungi ayahnya yang telah berpisah dengannya selama dua minggu. Dia meminta kepada ayahnya agar segera kembali ke rumah yang telah ditempatinya selama ini. Ayahnya setuju dan menerima permintaan anak-anaknya. Malam semakin larut. Suara takbir menggema di seluruh alam raya. Kalimat-kalimat thayyibah yang mengagungkan Allah tiada henti merambati waktu semalam suntuk. Pada penghujung malam saat fajar mulai tampak, di pintu depan rumah Rohana terdengar suara ketukan. Fatimah, Ratih, dan Laili bergegas bangkit dari tidurnya. Mereka berhamburan menuju pintu depan. Daun pintu kayu jati mereka buka perlahan. Ternyata sosok ayah yang mereka rindukan telah berdiri di depannya. Mereka saling berangkulan dan hanyut dalam dekap kerinduan. Ratih dan Laili menjemput ibunya yang akan menunaikan shalat shubuh. Mereka memberi kejutan pada ibunya yang semalam suntuk melantunkan takbir di ruang salat rumahnya. Dia dipertemukan suaminya oleh anak-anaknya. Rohana bersimpuh dengan isak tangis penyesalan. Dia meminta maaf kerena telah mengusirnya atas dasar hasutan tetangganya. Di hari yang suci keluarga yang sempat berantakan kini menyatu lagi. Bunga-bunga permaafan memenuhi ruang hati mereka. Senyum kebahagiaan mengembang dari penghuni rumah di hari kemenangan yang penuh makna. Mereka berkumpul lagi merayakan hari raya lebaran dengan kesempurnaan. Wanar, Maret 2022 Ahmad Zaini, guru di SMKN 1 Lamongan dan Ketua PC Lesbumi NU Babat. Beberapa puisi dan cerpen sering dimuat di berbagai media cetak dan online serta telah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi dan cerpen. Buku kumcer Lorong Kenangan dinobatkan sebagai pemenang dalam GTK Creative Camp GCC 2021 oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Saat ini dia berdomisili di Wanar, Pucuk, Lamongan. Cerpententang hari raya idul fitri pigura . Pada kesempatan ini saya akan menceritakan pengalaman saya bersama keluarga dalam melaksanakan shalat hari raya idul fitri. Ia dapat mengeratkan tali persaudaraan dan pada setiap tahun, . ١٠ ذو الحجة ١٤٤٣ هـ. Dan idul adha, hari raya ini dilaksanakan pada tanggal 10 dzulhijjah, yakni Hai Sobat Guru Penyemangat, apakah Sobat sudah menulis narasi atau karangan singkat terkait kisah Idul Fitri tahun ini?Kisah Idul Fitri memang menyimpan sejuta keseruan dan kesan yang ampik. Bahkan tidak menutup kemungkinan pula ada sepercik kisah lucu yang terjadi secara tidak untuk membantu kebutuhan Sobat, telah menyiapkan contoh karangan seputar Idul karangan dan cerita berikut berisi pengalaman kegiatan lebaran hari raya Idul Fitri yang seru dan disimak yaPengalaman Melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Fitri di MasjidAssalamu’alaikum. Perkenalkan nama saya “Guru Penyemangat” dari kelas …SD. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan pengalaman saya bersama keluarga dalam melaksanakan Shalat Hari Raya Idul tahun 2022 atau 1443 Hijriah ini saya bersama keluarga melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid Al-Ikhlas yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah kami. Kira-kira 200 meter menyimak hasil sidang isbat yang ditetapkan oleh pemerintah, pada malam harinya saya diajak oleh Ayah untuk melaksanakan Shalat Isya’ berjamaah di masjid dan kemudian mengikuti kegiatan sekitar setengah jam bertakbir di masjid, saya pun pulang dan istrihat. Namun sebelum itu, sekitar pukul WIB kami sempat keluar rumah untuk menyaksikan pawai takbiran di tepi jalan takbiran pada tahun ini sungguh seru. Karena pandemi sudah pergi, banyak umat muslim yang menghias mobilnya dengan pernak-pernik takbiran, membawa bedug, hingga para pengendara motor pun ikut memenuhi jalan. Sungguh hari kemenangan yang harinya, sekitar pukul WIB saya dibangunkan oleh ayah. Dalam keadaan mengantuk, saya langsung cuci muka, berwudhu, dan segera berangkat menuju ke masjid untuk melaksanakan Shalat pada pagi hari tanggal 1 Syawwal sangat dingin, tapi warga desa cukup ramai yang datang ke masjid sehingga kami semua jadi Shalat, saya bersama ayah pun langsung pulang. Kami bergiliran untuk mandi, gosok gigi, sarapan, lalu pada pukul WIB kami bersama-sama berangkat ke masjid ayah, ibu, kakak dan adik berangkat ke masjid dengan berjalan kaki sembari melantunkan kalimat takbir, tahmid, tasbih, dan di masjid, saya, ayah, dan kakak duduk di saf ketiga, sedangkan ibu dan adik saya duduk di lantai dua Shalat Idul Fitri pada tahun ini tampaknya lebih ramai daripada tahun kemarin sehingga saf masjid Idul Fitri dimulai pukul WIB. Setelah bilal mengumandangkan shalawat dan ajakan untuk Shalat Berjamaah, kegiatan pun dilanjutkan dengan penyampaikan Khutbah Idul waktu itu, khotib berpesan kepada para jamaah untuk senantiasa belajar memaafkan orang lain, menjauhi rasa iri, dengki, permusuhan, serta prasangka sejatinya, dengan memaafkan orang lain dan mendoakan hal yang baik-baik kepada mereka, kebaikan tersebut nantinya akan kembali kepada diri kita pukul WIB alhamdulillah kegiatan Shalat Idul Fitri berjamaah selesai dilaksanakan. Seiring dengan berakhirnya Shalat Idul Fitri, dilanjutkan kegiatan halal bihalal, saling bermaafan antar sesama berjalan pulang menuju rumah, saya bersama keluarga pun menyempatkan diri untuk bertamu ke rumah tentang sebentar untuk bersilaturahmi. Tidak tertinggal, ucapan taqoballahu minna wa minkum, taqobbal ya karim terus tergaung pada setiap di rumah, saya pun meminta maaf kepada Ayah, Ibu, Kakak dan Adik atas segala kesalahan dan kekhilafan. Kami salaing bergantian untuk memohon maaf. Setelah itu, saya bersama keluarga segera bersiap untuk mengunjungi rumah cerita saya bersama keluarga dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri berjamaah di masjid. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Baca Cerita Tentang Liburan Hari Raya Idul Fitri yang Singkat, Seru, dan MenyenangkanCerita Singkat Hari Raya Idul Fitri Bersama KeluargaBismillah. Hai teman-teman, pada kesempatan ini saya akan menceritakan kegiatan saya selama Hari Raya Idul Fitri khususnya bersama hari pertama lebaran, 1 Syawal 1443 Hijriah tahun 2022, saya bersama keluarga terlebih dahulu melaksanakan Shalat Idul Fitri mengikuti Shalat Idul Fitri berjamaah di lapangan yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Di lapangan sudah tersedia karpet tebal, namun untuk mengantisipasi hal tersebut saya bersama keluarga menyiapkan koran dan membawa sajadah Shalat Idul Fitri di lapangan pada tahun ini cukup hikmat. Selain dipenuhi oleh umat muslim, cuacanya juga cukup sejuk. Tidak terlalu panas tapi juga tidak melaksanakan Shalat, kami pun segera pulang ke rumah untuk saling bermaaf-maafan. Tidak lupa saya pun beberapa kali singgah ke rumah tetangga dan teman dekat untuk di rumah, barulah gantian saya yang meminta maaf kepada Ayah dan Ibu, juga kepada kakak dan kegiatan bermaaf-maafan bersama keluarga di rumah, kami pun bergegas pergi ke rumah nenek. Rencana kegiatan kami adalah bersilaturahmi ke rumah nenek, mengikuti syukuran, dan dilanjutkan dengan ziarah nenek tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami, yaitu sekitar 20 KM. Bisa kami tempuh selama 30-40 menit dengan mengendarai sepeda pukul WIB saya bersama keluarga tiba di rumah nenek. Kami pun saling bersapa, bermaaf-maafan dan saling rumah nenek, saya pun mendapat THR berupa beberapa lembar uang baru. Belum selesai sampai di sana, para paman dan bibi pun tidak segan-segan memberikan uang jajan tambahan untuk saya, kakak, dan rasanya, karena pada lebaran Idul Fitri tahun ini kami bisa berkumpul dengan keluarga besar, saling mendoakan, dan senantiasa pukul WIB, saya pun diajak oleh ayah dan ibu untuk berziarah kubur. Karena lokasi TPU Tempat Pemakaman Umum tidak terlalu jauh dari rumah nenek, kami pun mendatanginya dengan cara berjalan di tempat ziarah, saya pun menghampiri makam adik yang telah meninggal, dan beberapa sanak-saudara dari pihak ayah yang telah cuacanya sudah cukup terik, kami berziarah hanya sebentar saja dan setelahnya segera kembali ke rumah hari pertama Idul Fitri, saya bersama kakak dan adik terlebih dahulu menginap di rumah nenek. Karena selain waktu liburan sekolah yang masih panjang, nenek kabarnya ingin mengajak kami jalan-jalan.****Demikianlah tadi contoh cerita dan pengalaman Hari Raya Idul Fitri yang seru dan berkesan khususnya pada 1443 Hijriah alias tahun bermanfaatSalam. IdulFitri salah satu hari besar bagi Muslim, kami saling berbagi kebahgian dengan orang - orang terdekat, saling memaafkan, berdoa kepada Allah untuk kehidupan yang lebih baik. Karangan di atas merupakan salah satu contoh karangan idul fitri dalam bahasa Inggris yang mungkin dapat menjadi referensi kamu dalam belajar bahasa Inggris atau Cerpen tentang hari raya idul fitri. Jika kamu mencari artikel cerpen tentang hari raya idul fitri terbaru, berarti kamu sudah berada di website yang tepat. Yuk langsung saja kita simak pembahasan cerpen tentang hari raya idul fitri berikut ini. Cerpen Tentang Hari Raya Idul Fitri. Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti Halal bi Halal namun juga bisa dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah saling duduk bercengkerama saling mengenalkan dan mengikat kerabat. Tinggal beberapa hari lagi umat islam di seluruh penjuru dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah berpuasa di bulan ramadhan selama 30 hari. Kisah Haru Putri Anak Yatim Piatu di Hari Raya Idul Fitri. Contoh Cerpen Hari Raya Idul Fitri. Gambar Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2019 Kumpulan Kata Kata Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 5 Aplikasi Ini Bisa Buat Kata Kata Gambar Selamat From Tokoh pendiri negara indonesia dan aktivitasnya Tuliskan dua contoh upaya pelestarian laut Tubemate for pc free download software Tutorial hijab segi empat paris simple The world god only knows s4 Tolong bantu mobil melewati jembatan ini Biasanya sebelum dan sesudah Idulfitri terdapat cuti bersama yang berlangsung selama 3 hari. Annisa Intan K Kategori. KompasianaMasih banyak yang bingung menuliskan ucapan selamat ketika hari raya sebentar lagi datang. Jadi Idul Fitri sejatinya bermakna kembali sarapan. Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia juga menjadikan penentuan hari raya Idul Fitri momen yang ditunggu oleh masyarakatnya. Hari Raya Idul Fitri Yang Mengesankan Cerpen Karangan. KompasianaMasih banyak yang bingung menuliskan ucapan selamat ketika hari raya sebentar lagi datang. Annisa Intan K Kategori. Jul selamat hari raya idul fitri syawal cerita contoh cerpen masalah sosial tur kumpulan cerita wisata kba tur mirip lebaran adalah nama lain kumpulan cerpen teman sejati dari hari raya umat. Lama banget sih pake mukenahnya tukas Kira kesal Baca lanjutan ceritanya. Biasanya sebelum dan sesudah Idulfitri terdapat cuti bersama yang berlangsung selama 3 Idul Fitri Secara bahasa harfiyah Idul Fitri artinya kembali ke fitrah. Jadi Idul Fitri sejatinya bermakna kembali sarapan. Nah seperti sudah menjadi budaya di sekolah setiap baru masuk sekolah saat pelajaran bahasa Indonesia kita pasti disuruh buat karangan tentang pengalaman libur lebaran kita kemarin. Jul selamat hari raya idul fitri syawal cerita contoh cerpen masalah sosial tur kumpulan cerita wisata kba tur mirip lebaran adalah nama lain kumpulan cerpen teman sejati dari hari raya umat. Menjelang Hari Raya Cerpen Kiriman. Source Biasanya sebelum dan sesudah Idulfitri terdapat cuti bersama yang berlangsung selama 3 hari. Jadi Idul Fitri sejatinya bermakna kembali sarapan. Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya tapi hari ini aku sedih aku tidak boleh berpuasa karena hari ini aku sedang sakit. Aku berumur 12 tahun. Nah seperti sudah menjadi budaya di sekolah setiap baru masuk sekolah saat pelajaran bahasa Indonesia kita pasti disuruh buat karangan tentang pengalaman libur lebaran kita kemarin. Pemaknaan hari raya Idul Fitri hendaknya bersifat positif seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama Haru Putri Anak Yatim Piatu di Hari Raya Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri Yang Mengesankan Cerpen Karangan. Hari Raya Idulfitri - Wattpad Aplikasi dan Website Gratis untuk Membuat Ucapan Lebaran Ternyata. Lama banget sih pake mukenahnya tukas Kira kesal Baca lanjutan ceritanya. Source Cerpen Ramadhan Lolos moderasi pada. Cerpen tentang idul adha. Karena itulah kita sering mendengar bahwa waktu Idul Fitri adalah waktu di mana seluruh Muslim yang menemuinya kembali suci. Kata sambutan di hari raya idul fitri cakra wawasan jul sebelumnya marilah kita bersama sama mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah swt yang mana kita dapat berkumpul di masjid jami selamat hari raya idul fitri humoresia mei selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin semoga amal contoh anekdot tema bulan bahasa percakapan meminta maaf kepada. Source Menjelang Hari Raya Cerpen Kiriman. Libur nasional Idulfitri tahun 2019 diperkirakan akan jatuh pada tanggal 5 6 Juni yang jatuh pada hari Rabu dan Kamis. Gambar Komik Tentang Idul Fitri Komicbox Makna Idul Fitri dan Lebaran Republika Online Hari Raya Idul Fitri 2020 Simak 20 Kata Mutiara Ucapan. Cerpen mirip baca kumpulan cerpen terbaik cerita pendek dongeng humor di tengah hutan ketika diadakan pendidikan dasar untuk para kumpulan cerpen juara 1 nasional pencinta alam contoh cerpen singkat berita terhangat world news today contoh cerpen. Source Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya tapi hari ini aku sedih aku tidak boleh berpuasa karena hari ini aku sedang sakit. Karena itulah kita sering mendengar bahwa waktu Idul Fitri adalah waktu di mana seluruh Muslim yang menemuinya kembali suci. Namun Islam juga mengajarkan tentang beberapa hal agar kita mengisi saat-saat lebaran tersebut dengan gembira tapi juga bernilai ibadah. Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti Halal bi Halal namun juga bisa dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah saling duduk bercengkerama saling mengenalkan dan mengikat kerabat. Gambar Komik Tentang Idul Fitri Komicbox Makna Idul Fitri dan Lebaran Republika Online Hari Raya Idul Fitri 2020 Simak 20 Kata Mutiara Ucapan. Lalu saya iseng ngecek libur nasional untuk tahun 2019. Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 13 Maret 2021. Cerpen mirip baca kumpulan cerpen terbaik cerita pendek dongeng humor di tengah hutan ketika diadakan pendidikan dasar untuk para kumpulan cerpen juara 1 nasional pencinta alam contoh cerpen singkat berita terhangat world news today contoh cerpen. Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya tapi hari ini aku sedih aku tidak boleh berpuasa karena hari ini aku sedang ini adalah hari ketiga sebelum hari raya tapi hari ini aku sedih aku tidak boleh berpuasa karena hari ini aku sedang sakit. Hari Raya Idul Fitri Yang Mengesankan Cerpen Karangan. Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya tapi hari ini aku sedih aku tidak boleh berpuasa karena hari ini aku sedang sakit. Assalamualaikum wrwbDisini saya mau menceritakan kegiatanku saat libur hari raya idul fitri. Aku berumur 12 tahun. Source KompasianaMasih banyak yang bingung menuliskan ucapan selamat ketika hari raya sebentar lagi datang. Idul Fitri atau Lebaran tidak hanya dimaknai sebagai hari raya maupun hari kemenangan saja tetapi juga di maknai sebagai bentuk penguatan silaturrahim di antara keluarga tetangga dan masyarakat dengan saling memaafkan dari lubuk hati yang paling dalam. Gambar Komik Tentang Idul Fitri Komicbox Makna Idul Fitri dan Lebaran Republika Online Hari Raya Idul Fitri 2020 Simak 20 Kata Mutiara Ucapan. Menjelang Hari Raya Cerpen Kiriman. Cerpen mirip baca kumpulan cerpen terbaik cerita pendek dongeng humor di tengah hutan ketika diadakan pendidikan dasar untuk para kumpulan cerpen juara 1 nasional pencinta alam contoh cerpen singkat berita terhangat world news today contoh cerpen. Sejarah Hari Raya Idul Fitri. Cerpen tentang idul adha. Cerpen Ramadhan Lolos moderasi pada. Cerita Mahasiswa Rantau di Malang Tak Bisa Mudik karena Covid-19. Hari Raya Idulfitri - Wattpad Aplikasi dan Website Gratis untuk Membuat Ucapan Lebaran Cerpen Hari Raya Idul Fitri. Karena itulah kita sering mendengar bahwa waktu Idul Fitri adalah waktu di mana seluruh Muslim yang menemuinya kembali suci. Hari raya Idul Fitri merupakan momen seluruh umat Islam bersuka cita menyambut hari kemenangan. Fitri sms baby cloth baby cloth contoh cerpen singkat tentang cinta dan persahabatan mirip jan contoh cerpen selamat hari raya idul fitri syawal hijriyah. Source Sejarah Hari Raya Idul Fitri. Penentuan hari raya Idul Fitri atau tanggal 1 Syawal dalam penanggalan hijriah merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Namun Islam juga mengajarkan tentang beberapa hal agar kita mengisi saat-saat lebaran tersebut dengan gembira tapi juga bernilai ibadah. Pengertian Idul Fitri Secara bahasa harfiyah Idul Fitri artinya kembali ke fitrah. Source Contoh Cerpen Hari Raya Idul Fitri. Aku berumur 12 tahun. Idul Fitri juga dijuluki sebagai Hari Kemenangan karena Muslim telah. Kata sambutan di hari raya idul fitri cakra wawasan jul sebelumnya marilah kita bersama sama mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah swt yang mana kita dapat berkumpul di masjid jami selamat hari raya idul fitri humoresia mei selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin semoga amal contoh anekdot tema bulan bahasa percakapan meminta maaf kepada. Source Annisa Intan K Kategori. KompasianaMasih banyak yang bingung menuliskan ucapan selamat ketika hari raya sebentar lagi datang. Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya tapi hari ini aku sedih aku tidak boleh berpuasa karena hari ini aku sedang sakit. Lalu saya iseng ngecek libur nasional untuk tahun 2019. Penentuan hari raya Idul Fitri atau tanggal 1 Syawal dalam penanggalan hijriah merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh penjuru raya Idul Fitri merupakan momen seluruh umat Islam bersuka cita menyambut hari kemenangan. Biasanya sebelum dan sesudah Idulfitri terdapat cuti bersama yang berlangsung selama 3 hari. KompasianaMasih banyak yang bingung menuliskan ucapan selamat ketika hari raya sebentar lagi datang. Contoh Cerpen Hari Raya Idul Fitri. Lama banget sih pake mukenahnya tukas Kira kesal Baca lanjutan ceritanya. Source Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti Halal bi Halal namun juga bisa dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah saling duduk bercengkerama saling mengenalkan dan mengikat kerabat. Cerpen tentang idul adha. Kata sambutan di hari raya idul fitri cakra wawasan jul sebelumnya marilah kita bersama sama mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah swt yang mana kita dapat berkumpul di masjid jami selamat hari raya idul fitri humoresia mei selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin semoga amal contoh anekdot tema bulan bahasa percakapan meminta maaf kepada. Baiq Dhia Fatin Adilah Lolos Moderasi Pada. Kata fitrah dari kata futhur yang artinya kembali makan pagi sarapan. Penentuan hari raya Idul Fitri atau tanggal 1 Syawal dalam penanggalan hijriah merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh penjuru Aris Kurniawan Diposting pada 13 Maret 2021. Cerpen mirip baca kumpulan cerpen terbaik cerita pendek dongeng humor di tengah hutan ketika diadakan pendidikan dasar untuk para kumpulan cerpen juara 1 nasional pencinta alam contoh cerpen singkat berita terhangat world news today contoh cerpen. Pemaknaan hari raya Idul Fitri hendaknya bersifat positif seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk. Penentuan hari raya Idul Fitri atau tanggal 1 Syawal dalam penanggalan hijriah merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Source Karena itulah kita sering mendengar bahwa waktu Idul Fitri adalah waktu di mana seluruh Muslim yang menemuinya kembali suci. Baiq Dhia Fatin Adilah Lolos Moderasi Pada. Lama banget sih pake mukenahnya tukas Kira kesal Baca lanjutan ceritanya. Nah seperti sudah menjadi budaya di sekolah setiap baru masuk sekolah saat pelajaran bahasa Indonesia kita pasti disuruh buat karangan tentang pengalaman libur lebaran kita kemarin. Source Sejarah Hari Raya Idul Fitri. Pemaknaan hari raya Idul Fitri hendaknya bersifat positif seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk. Contoh Cerpen Hari Raya Idul Fitri. Baiq Dhia Fatin Adilah Lolos Moderasi Pada. Source Penentuan hari raya Idul Fitri atau tanggal 1 Syawal dalam penanggalan hijriah merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Cerita Mahasiswa Rantau di Malang Tak Bisa Mudik karena Covid-19. Kisah Haru Putri Anak Yatim Piatu di Hari Raya Idul Fitri. Kata sambutan di hari raya idul fitri cakra wawasan jul sebelumnya marilah kita bersama sama mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah swt yang mana kita dapat berkumpul di masjid jami selamat hari raya idul fitri humoresia mei selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin semoga amal contoh anekdot tema bulan bahasa percakapan meminta maaf kepada. Lalu saya iseng ngecek libur nasional untuk tahun mirip baca kumpulan cerpen terbaik cerita pendek dongeng humor di tengah hutan ketika diadakan pendidikan dasar untuk para kumpulan cerpen juara 1 nasional pencinta alam contoh cerpen singkat berita terhangat world news today contoh cerpen. Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia juga menjadikan penentuan hari raya Idul Fitri momen yang ditunggu oleh masyarakatnya. Gambar Komik Tentang Idul Fitri Komicbox Makna Idul Fitri dan Lebaran Republika Online Hari Raya Idul Fitri 2020 Simak 20 Kata Mutiara Ucapan. Cerpen Ramadhan Lolos moderasi pada. Biasanya sebelum dan sesudah Idulfitri terdapat cuti bersama yang berlangsung selama 3 hari. Source Fitri sms baby cloth baby cloth contoh cerpen singkat tentang cinta dan persahabatan mirip jan contoh cerpen selamat hari raya idul fitri syawal hijriyah. Jadi Idul Fitri sejatinya bermakna kembali sarapan. Pemaknaan hari raya Idul Fitri hendaknya bersifat positif seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk. Biasanya sebelum dan sesudah Idulfitri terdapat cuti bersama yang berlangsung selama 3 hari. Fitri sms baby cloth baby cloth contoh cerpen singkat tentang cinta dan persahabatan mirip jan contoh cerpen selamat hari raya idul fitri syawal hijriyah. Karena itulah kita sering mendengar bahwa waktu Idul Fitri adalah waktu di mana seluruh Muslim yang menemuinya kembali sebelum dan sesudah Idulfitri terdapat cuti bersama yang berlangsung selama 3 hari. Lalu saya iseng ngecek libur nasional untuk tahun 2019. Menjelang Hari Raya Cerpen Kiriman. Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 13 Maret 2021. Source Pengertian Idul Fitri Secara bahasa harfiyah Idul Fitri artinya kembali ke fitrah. Kata fitrah dari kata futhur yang artinya kembali makan pagi sarapan. KompasianaMasih banyak yang bingung menuliskan ucapan selamat ketika hari raya sebentar lagi datang. Gambar Komik Tentang Idul Fitri Komicbox Makna Idul Fitri dan Lebaran Republika Online Hari Raya Idul Fitri 2020 Simak 20 Kata Mutiara Ucapan. Karangan Liburan Lebaran Libur lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini sudah selesai sudah saatnya kita kembali bersekolah seperti biasanya. Source Kata fitrah dari kata futhur yang artinya kembali makan pagi sarapan. Cerpen mirip baca kumpulan cerpen terbaik cerita pendek dongeng humor di tengah hutan ketika diadakan pendidikan dasar untuk para kumpulan cerpen juara 1 nasional pencinta alam contoh cerpen singkat berita terhangat world news today contoh cerpen. Sejarah Hari Raya Idul Fitri. Baiq Dhia Fatin Adilah Lolos Moderasi Pada. 7 April 2020 Besok adalah hari terakhir bulan suci Ramadhan dan malam ini adalah malam terakhir untuk shalat tarawih Kira dan kakaknya Oliv sedang bersiap-siap pergi ke masjid untuk shalat tarawih. Source Cerita Mahasiswa Rantau di Malang Tak Bisa Mudik karena Covid-19. Menjelang Hari Raya Cerpen Kiriman. Tinggal beberapa hari lagi umat islam di seluruh penjuru dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah berpuasa di bulan ramadhan selama 30 hari. Dengan adanya penyekatan wilayah dan larangan mudik jad. Jul selamat hari raya idul fitri syawal cerita contoh cerpen masalah sosial tur kumpulan cerita wisata kba tur mirip lebaran adalah nama lain kumpulan cerpen teman sejati dari hari raya umat. Situs ini adalah komunitas terbuka bagi pengguna untuk berbagi apa yang mereka cari di internet, semua konten atau gambar di situs web ini hanya untuk penggunaan pribadi, sangat dilarang untuk menggunakan artikel ini untuk tujuan komersial, jika Anda adalah penulisnya dan menemukan gambar ini dibagikan tanpa izin Anda, silakan ajukan laporan DMCA kepada Kami. Jika Anda menemukan situs ini baik, tolong dukung kami dengan membagikan postingan ini ke akun media sosial seperti Facebook, Instagram dan sebagainya atau bisa juga bookmark halaman blog ini dengan judul cerpen tentang hari raya idul fitri dengan menggunakan Ctrl + D untuk perangkat laptop dengan sistem operasi Windows atau Command + D untuk laptop dengan sistem operasi Apple. Jika Anda menggunakan smartphone, Anda juga dapat menggunakan menu laci dari browser yang Anda gunakan. Baik itu sistem operasi Windows, Mac, iOS, atau Android, Anda tetap dapat menandai situs web ini.
Washilah- Bicara tentang idul fitri atau hari lebaran, pasti yang terbayang adalah tampilan dan makanan yang istimewa. Tapi, seperti apakah sunah tentang adab hari raya? Yuk simak berikut ini: 1.Mandi. Yaps, saat hari raya disunahkan untuk mandi sebelum melaksanakan Salat Id, bahkan ada yang berpendapat seperti mandi janabah.
Hai Sobat Guru Penyemangat. Semoga Allah menerima amal kita semua khususnya pada bulan Ramadan tahun ini, kita kepada Allah atas segala nikmat, terutama nikmat sehat dan sempat sehingga bisa bertamu ke momentum Idul Fitri di bulan tulisan yang baku itu adalah Idulfitri, sih. Tapi entah mengapa ucapan hari raya yang satu ini lebih masyhur ditulis dengan cara dipisah. HehePada kesempatan yang berbahagia ini ingin menghadirkan cerpen bertema tentang Idul Fitri berikut berjudul kata-kata maaf yang terlambat ingin mengajak kita memahami esensi maaf di hari disimak yaCerpen Idulfitri Kata-kata Maaf yang TerlambatOleh Ozy V. AlandikaHari ini tepat 1 Syawal. Ternyata bulan Ramadan baru saja pamit untuk berpulang. Ia meninggalkan almanak, euforia jajanan takjil, dan menyisakan segepok kurma untuk melanjutkan puasa 6 yang pergi meninggalkan sepi. Sepi dirasa, sepi di hati, tapi tidak dengan ponsel pintarku. Sedari Subuh notifikasi tiada pernah berhenti sudah tahu apa embun…Sesejuk senja…Seputih awan…Setulus rasa… dan segunung kata-kata mutiara bin puitis lainnya. Itulah hari raya Idulfitri, lebarannya umat Islam di seluruh entah mengapa, aku masih saja mengingat perkataan guruku. Sekitar seminggu yang lalu, beliau pun sempat berkata kepada kami pada momentum pengumuman sekaligus penutupan pesantren kilat Ramadan.“Anak-anak, pada kesempatan yang berbahagia ini, Bapak mewakili Bapak/Ibu Dewan guru, kepala sekolah, serta segenap karyawan SD mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Jikalau ada hak-hak kalian yang belum sempat kami penuhi, mudah-mudahan hak tersebut kalian relakan sehingga tak menjadi beban tuntutan bagi kami di akhirat nanti. Adapun segala khilaf dan salah kalian sudah kami maafkan. Bapak ucapkan selamat menyambut Hari Raya Idulfitri.”Para guru di sekolah sudah sejak jauh-jauh hari melantunkan ucapan maaf. Iya, aku tahu. Alasannya sederhana, karena ketika nanti anak-anak bersekolah, suasananya tidak akan seramai hari lagi takbiran Idulfitri menurut ketentuannya memiliki batas akhir yaitu setelah khotib turun dari mimbar. Beda dengan Idul Qurban, takbirannya hingga 3 hari ke begitu, agaknya esensi dari ucapan guruku tidaklah sesederhana itu. Lebaran Idulfitri memang menjadi momentum yang pas untuk saling saja menurutmu Idulfiri sebagai hari kemenangan adalah kesempatan yang besar bagi kita untuk menguatkan tali yang jauh, pulang ke kampung halaman hanya demi bersua dengan keluarga dan orang tua tercinta setelah sekian lama dipisahkan oleh mereka yang dekat, tidak henti-hentinya singgah ke rumah tetangga, sanak, hingga handai tolan untuk sekadar bersilaturahmi dan saling cicip-mencicip kue bermaaf-maafan?Sudah telat, sih. Kapan bermusuhannya, kapan minta maafnya. Kapan berkata syahdan menyakiti hati, tapi kapan pula mengakui kesalahan dan berusaha untuk tidak jatah bermusuhan sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW tidak boleh lebih dari tiga hari?Kadang aku malah bingung. Tapi aku bukanlah orang sok alim yang langsung ingin menuduh bahwa kegiatan bermaaf-maafan di hari raya Idulfitri itu bid’ah karena tidak ada contoh yang dilakukan oleh Nabi Muhammad nantinya bertemu dengan orang semacam itu, rasa-rasanya gantian aku yang mau berkata, “Memangnya ada dalil bahwa Rasulullah SAW mengharamkan kita untuk meminta maaf di hari raya Idulfitri?”Aih, sudahlah. Aku bukanlah orang yang suka mendebati hal semacam itu. Intinya, kalau segala sesuatu hanya dipandang dari kebencian, maka segunung dalil pun tidak akan mampu memuaskan mereka. Bukankah untuk melarang atau mengharamkan sesuatu itu butuh dalil?Tentu Aku tidak mau membahasnya lebih dalam. Aku yakin bahwa selama umat muslim berpikir dengan kepala dingin, tidak meninggikan hawa nafsu, maka semua akan aman, damai, dan saling ya, kalau kemudian banyak orang menunggu momentum Idulfitri sebagai waktu yang tepat untuk bermohon maaf, maka itu yang tidak salah, kesalahannya dilakukan bulan ini sedangkan lebaran masih beberapa bulan terbayangkan oleh kita seberapa banyak dosa yang dikumpulkan karena kedua belah pihak telah memutuskan tali silaturahmi. Lebih dari tiga hari lho?Berpuasa di bulan Ramadan memang merupakan jalan menuju takwa, tapi ada banyak gang lain pula yang terbuka untuk kita tempuh agar mencapai takwa. Termasuklah bersegera dalam meminta SWT berkalam dalam QS Ali-Imran ayat 133-134وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ .[آل عمران133-134]ArtinyaDan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat ayat tersebut, mukmin yang cerdas pasti bisa memetik hikmah bahwasannya perilaku menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain adalah jalan lain menuju bila dicermati lebih lanjut, perilaku saling memaafkan ini pula harus disegerakan sebagaimana perintah Allah pada ayat 133, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu…”.Maka dari itulah, marah itu jangan lama-lama. Dendam itu jangan lama-lama. Semisal dendam sudah lama tumbuh dalam hati, sontak saja semua yang dilakukan oleh orang lain itu adalah ketika orang yang didendam itu sedang mendapat kebaikan, si pendendam malah iri, dengki, dan merasa bahwa Allah itu tidak adil karena telah memberikan kebahagiaan kepada orang min dzalik!Makanya itu, kalau saling bermaaf-maafnya harus menunggu hari raya, itu kelamaan. Kata-kata permintaan maaf yang sebening embun, seputih awan dan semisalnya itu adalah ucapan yang tidak apa-apa juga, sih. Daripada tidak sama sekali, kan. Setidaknya kita sudah menjalin atau bahkan mempererat kembali tali silaturahmi. Toh itu juga adalah jalan menuju takwa.****Boleh Baca Cerpen Menghitung Pemberian TerbaikDemikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang cerpen bertema Idulfitri yang membahas tentang ucapan dan kata-kata maaf yang bermanfaat dan jadi

Rasulullahbersabda: "Allah telah mengganti kedua hari itu untuk kalian dengan yang lebih baik, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri." (HR. Abu Dawud dari Shahabat Anas). Melihat penggantian dan penetapan kedua hari tersebut, maka bisa diambil kesimpulan, bahwa Islam datang tidak lantas menghilangkan, membasmi kebiasaan, tradisi, adat, dan budaya

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Aku akan sampai di rumah kurang dari dua puluh empat jam," kata Ucok kepada mungkin sedang memasak lodeh untuk pasangan lontong medan kesukaannya. "Abang beneran mudik tahun ini? Tapi jangan bikin heboh macam dulu itu!" Lamria, adik perempuannya yang semakin menyebalkan, tidak mengerti apa yang dia coba katakan lima tahun lalu, dan dia pasti tidak akan mengerti. Panas hati membuat Ucok tak langsung masuk. Tiga batang rokok gagal membuat kepalanya dingin. Menunggu Amang keluar memberitahunya untuk masuk."Mungkin feeling orang tua itu sudah tak setajam dulu lagi." Dan dia terbatuk-batuk sampai dadanya opor ayam dan semur jengkol berikut daun ubi tumbuk adalah kenangan yang berkerak di dasar ingatannya. Dari jauh terdengar rombongan takbir keliling bocah menabuh beduk sambil menyerukan takbir. Bunyi-bunyian bertarung dengan ledakan mercon melayang tertiup angin, menabrak selaput timfani Ucok seperti gelombang tsunami."Paten juga usaha kau, dik, tetapi sekarang aku sudah sampai di sini. Mau apa kau, hah?" Ucok membanting pintu mobil. Di jendela ruang makan rumah keluarga, ada siluet lain duduk di meja. Tampaknya seorang laki-laki muda seukuran dia, tetapi rambutnya acak-acakan. Dia berpikir sejenak tentang membiarkan rambutnya tumbuh gondrong, tapi perhatiannya kembali ke bentuk tubuh yang duduk di sebelah Lamria. Adiknya itu tak punya kawan. Mana ada laki-laki yang tertarik sama cewek yang suka manjat pohon dan berkelahi dengan anak laki yang jauh lebih besar? Siapa pun cowok yang duduk di samping Lamria, pesta baru ini, dia pasti telah salah mendapatkan informasi tentang adiknya. Ucok mendengar seseorang berkata, "Biarkan saja jendelanya terbuka, dapur perlu sirkulasi udara." Itu terdengar seperti suara Inang, tetapi jika dia tahu Ucok ada di sana, dia akan keluar sambil memegang sepiring lontong opor lengkap dengan daging ayam dan semur jengkol atau sesuatu yang bodoh seperti menemukan sebiji timun suri di samping. Amang selalu menanam sendiri untuk dimakan di bulan Ramadan. Ini pasti disisakan untuknya. Buah itu dimasukkan ke dalam mobil, di kursi penumpang depan."Takkan kubagi dengan cowok si Lamria, Amang menyisakan ini untukku." Dia mencibir pada pantulan wajahnya di kaca spion. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya Akuterkagum dengan Fitri yang mengetahui segalanya. Yang sebegitunya mencintai negara Indonesia sampai hapal apapun yang pernah disampaikan oleh Pak Soekarno. Aku mengangguk seraya tersenyum dari jauh mendengar perkataan Fitri. Kelas masih riuh karena masih terngiang-ngiang perkataan Fitri mengenai negara Korea. "Apa? Kalian masih bela negara mereka? Cerpen Karangan Galuh Rengganis NugrahainiKategori Cerpen Anak, Cerpen Keluarga, Cerpen Nasihat Lolos moderasi pada 12 September 2013 “Ayo bangun Fazzy! Kita hari ini Sholat ied lho! Nanti kita bisa ketinggalan!” Panggil kakak dari Fazzy bernama Mizzy. Mereka kakak beradik kembar. Umur mereka sama, Fazzy 12 tahun, Mizzy 12 tahun lebih 1 bulan. Wajah mereka sangat mirip. Sampai-sampai, guru dan teman-teman mereka masih keliru memanggil nama mereka secara refleks. Walaupun mereka kembar, mereka tidak pernah berebut sesuatu. Mereka juga tidak saling ribut. Akhirnya Fazzy bangun. Dia kaget, ternyata Papa, Mama, dan Mizzy sudah siap dengan baju lebarannya masing-masing. Fazzy sangat terburu-buru. Akhirnya, semua sudah siap. Keluarga itu pun menjalankan sholat Ied berjamaah di Masjid dekat rumah mereka. Setelah sholat Ied. 1 keluarga itu melakukan sungkeman. Setelahnya, mereka berkunjung ke rumah saudara sepupu Fazzy dan Mizzy. Setelah sampai di tujuan, Hanny menyambut adik-adik sepupunya dengan antusias. Mereka bermain di sungai sebelah rumah Hanny. Fazzy iseng mengerjai kakaknya dengan mencipratkan kecil air sungai ke kaki kakaknya. “Fazzy! Jangan iseng dong! Basah nih celanaku..” Keluh Mizzy. “Sorry kak, sengaja..” Canda Fazzy. Hanny melihat saudara kembarnya sambil tertawa. “Sudah-sudah, kita makan dulu yuk. Lapar nih” Ajak Hanny. Mereka pun makan bersama dengan menu hidangan yang seharusnya ada di hari raya Idul Fitri ini, yaitu opor ayam dan ketupat. Bisa juga ditambahkan dengan sambal goreng. Selesai makan bersama, seluruh keluarga besar berbincang-bincang. Sesekali mereka tertawa juga. “Hari sudah sore, kami pamit pulang dulu.” Pamit Ayah Fazzy dan Mizzy. “Iya pak, silahkan” Ujar Tante Anis. Saat perjalanan pulang, tiba-tiba keluarga itu tak sengaja menyaksikan kecelakaan saat di lampu lalu lintas. Pengguna kendaraan motor, melanggar lampu merah yang tandanya harus berhenti. Karena kecerobohannya itu, pengguna motor tertabrak mobil dari samping. “Yah, itu gimana? Masa didiemin aja?” Tanya Mama panik. “Yuk, kita turun semua bantuin dia!” Ajak Ayah dengan bijaksana. Keluarga itu pun membantu pengguna motor itu. Untungnya, hanya luka ringan. Motornya ada bagian yang pecah, tapi masih bisa di gunakan. “Terima kasih Pak, Bu, Dik. Saya lalai saat berkendara. Sekali lagi, saya mengucapkan banyak terima kasih.” Ucap pengguna motor itu. “Iya pak, kami iklhas membantu. Lain kali jangan lalai lagi ya pak.” Nasehat Ayah. “Pasti pak, terima kasih.” balasnya. Setelah kembali ke mobil.. “Yah, enak juga ya bisa membantu walaupun orang yang belum kita kenal.” kata Fazzy. Mizzy sang kakak pun mengiyakan. “Iya Fa, kita juga akan mendapat pahala oleh Allah SWT di hari yang istimewa ini.” Ujar Ayah. “Yee…” sorak 2 kakak beradik tersebut. Makna di hari Idul Fitri kali ini lebih berarti dari hari-hari sebelumnya karena mereka bisa membantu siapa saja dimana saja dan kapan saja.. Cerpen Karangan Galuh Rengganis Nugrahaini Hai! Namaku Galuh Rengganis Nugrahaini. Aku kelas 6 SD Gayamsari 02 Semarang. Maaf jika cerpenku ini masih belum sempurna. Maaf jika ada kesamaan tokoh/topik. Tapi saya benar-benar membuat cerpen ini tanpa mencontek hasil karya lain. Cerpen Makna di Hari Raya Idul Fitri merupakan cerita pendek karangan Galuh Rengganis Nugrahaini, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Aku, Cinta Dan Sepeda Ontel Oleh Shollina Pagi ini sungguh harum sekali dengan mekaran mawarku yang berada di depan halaman yang begitu indah. Memang tanahnya tak cukup untuk menanam sebuah bunga apalagi sampai bercocok tanam. Namun Paah, Aku Ingin Pergi Oleh Findriana Putri Evtan Paah, aku berdoa dalam harapku. Paah, aku menunggu dalam sedihku. Setiap hari dalam hidup terasa sama, aku bangun dan mendengar asma Allah dikumandngkan. Aku bangkit dan masih berharap akan Ketulusan Ibu Oleh Ulfi Rohma Namaku sasa yang masih duduk di bangku SMA. Aku anak tunggal yang hidup bertiga dengan kedua orangtuaku. Waktu itu, aku sangat bahagia berada di tengah-tengah keluarga yang sangat menyayangiku. Cerita 20 Tahun Oleh Theodora Dayanti 20 Tahun. Dimana kita lagi seru serunya ketemu temen baru, suasana baru, tempat baru yang belum pernah kita temuin, tanggung jawab sama kerjaan, tugas tugas numpuk yang bikin tidur Gadis Pemandang Langit Part 1 Oleh Sintia Ana Bela Dia gadis yang menawan, kebiasaannya adalah memandangi langit, siang atau malam di taman kota. Namanya Niky Bilqis, sering dipanggil Kiki, ia akan memandangi langit dengan banyak ekspresi, seperti nangis, “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" jqC1o7A.
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/748
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/251
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/244
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/884
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/306
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/385
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/55
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/122
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/229
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/969
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/498
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/301
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/676
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/328
  • 1hl2wcgpad.pages.dev/430
  • cerpen tentang idul fitri